Jakarta, Suara Proklamator – Aplikasi Strava kini bukan lagi sekadar perangkat pelacak aktivitas olahraga, tapi telah menjadi bagian dari gaya hidup anak muda Indonesia.
Aplikasi ini tidak hanya mencatat statistik lari dan bersepeda, tapi juga memungkinkan penggunanya saling terhubung layaknya media sosial. Tren ini semakin ramai di kalangan mahasiswa yang ingin hidup lebih sehat, terstruktur, dan konsisten dalam berolahraga. Kamis (17/7/2025).
Mahasiswa Universitas Esa Unggul, Jakarta, Dava (21), mengungkapkan bahwa ia menggunakan aplikasi Strava untuk mendukung program olahraga pribadinya. “Alasannya pakai Strava, ya, karena kita bisa track berapa kilometer dan follow-up pace lari. Jadi, ada data yang jelas buat kita yang mau bikin program olahraga, khususnya di lari,” jelasnya melalui wawancara via pesan singkat. Kamis (17/7).
Fitur Media Sosial
Selain fungsi pencatatan data, Dava juga menyoroti fitur sosial Strava yang membuatnya semakin semangat. “Strava itu kayak media sosial juga, jadi kita bisa nambahin postingan ke feed dan mutualan sama pengguna lain. Itu poin plus dari Strava selain bantu kita untuk nge-track aktivitas,” ujarnya.
Farihin (22), seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bung Karno, Jakarta, juga mulai aktif menggunakan Strava sejak Maret 2025. Ia tertarik menggunakan aplikasi tersebut karena mampu menampilkan statistik olahraga secara rinci. “Strava bisa mendeteksi dengan jelas saat kita olahraga. Ada statistik mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Jadi, kita bisa tahu sudah sejauh mana konsistensi kita,” tulisnya.
Menurut Farihin, visualisasi progres yang disediakan aplikasi itu memotivasi pengguna untuk lebih giat. “Melihat progres sendiri itu menyenangkan. Jadi, bukan cuma soal lari, tapi juga tantangan buat diri sendiri,” katanya.
Baca juga berita 5 Cara Gaya Hidup Hemat dari Warren Buffet
Fenomena meningkatnya pengguna Strava di Indonesia juga tercermin dari data yang dirilis media daring. Mengutip dari JawaPos.com, jumlah unggahan aktivitas Strava di Indonesia melonjak sepuluh kali lipat dalam lima tahun terakhir. Pengguna perempuan meningkat hampir 20 kali lipat, sedangkan kalangan Gen Z bertambah tiga kali lipat. Partisipasi dalam klub lari lokal pun naik sebesar 83 persen sepanjang 2024.
Sementara itu, Medcom.id mencatat bahwa pada April 2025, Strava resmi hadir dalam versi Bahasa Indonesia. Peluncuran ini bertujuan untuk mendekatkan platform ke pengguna lokal serta mendorong lebih banyak orang untuk memulai rutinitas sehat mereka. Penunjang ini lengkap dengan teknologi yang lebih akrab.
Kehadiran fitur-fitur seperti “kudos”, “feed”, hingga grafik perkembangan membuat Strava terasa seperti media sosial. Namun, terdapat dorongan positif untuk hidup aktif. Bagi banyak anak muda, Strava bukan hanya alat pelacak tapi ruang virtual untuk saling menyemangati, menunjukkan konsistensi, dan membangun komunitas gaya hidup sehat di tengah hiruk pikuk dunia digital.
Reporter: Wafiq Nur Azizah
Editor: Muhammad Rizki